Sifat
kimia tanah berupa berbagai transformasi kimia meliputi perubahan-perubahan di
dalam fase padat, cair dan gas, di dalam koloid dan sistem-sistem koloidal, di
dalam mineral dan bahan organik yang semuanya terjadi di dalam tanah, membentuk
esensi sifat-sifat kimianya.
Sifat
kimia tanah dipengaruhi oleh fenomena kimia yang terutama terjadi antara fase
padat dan fase cairnya. Menurut hukum aksi masa berbagai bahan dibentuk menjadi
larutan. Kesetimbangan terjadi di dalam tanah antara bagian padat dan larutannya,
bila kadarnya di dalam larutan mengecil, sebagian bahan yang dalam fase padat
masuk kedalam larutan dan sebaliknya bila kadar dalam larutan meningkat
sebagian bahan mengendap dan bergabung lagi dalam fase padat di dalam tanah.
Pada
umumnya komposisi tanah diketahui berdasarkan
3 fase yaitu :
1.
Fase padat (50%) : bahan anorganik (45%)
dan bahan organic (5%)
2.
Fase cair (25%)
FASE PADAT:
1. BAHAN
ANORGANIK (MINERAL)
Bahan
ini merupakan kerangka tanah. Bahan ini berasal dari mineral hasil pelapukan
bahan induk (biasa disebut sebagai mineral primer).
2. BAHAN ORGANIK
Bahan
organik tanah terdiri dari sisa-sisa tumbuhan maupun hewan yang berada di dalam
tanah. Bahan organik ini termasuk dalam fase padat karena berbentuk koloid. Bahan organik tanah berdasarkan pengetahuan kimia yaitu: senyawa
karbonat, protein, lignin, humus serta sejumlah kecil senyawa lain. humus merupakan hasil perombakan bahan organik
dalam tanah. Humus ini terbentuk melalui proses biokimia majemuk yang rumit, dalam
proses inipun peranan jasad renik ternyata penting.
3. PARTIKEL
TANAH :
Fase
padat terdiri atas PARTIKEL TANAH yang merupakan butir-butir bahan yang
menyusun tanah dalam berbagai ukuran yang disebut FRAKSI.
4. FRAKSI
TANAH adalah :
Sekelompok
partikel-partikel tanah yang mempu-nyai kisaran ukuran sama, dibagi menjadi 3
macam :
1.
Fraksi pasir
2.
Fraksi debu
3.
Fraksi lempung
Secara
umum fase padat merupakan campuran mineral dan bahan organik dan membentuk
jaringan kerangka tanah. Dalam jaringan ini terbungkus sistim ruang pori yang
ditempati bersama fase cairan dan gas.
Komposisi, perilaku kimia fase cairan dan gas ditentukan oleh interaksi dengan
fase padat. Fase gas atau udara tanah merupakan campuran dari berbagai gas.
Kandungan dan komposisi udara tanah ditentukan oleh hubungan air tanah-tanaman.
Kebanyakan reaksi biologi di dalam tanah menggunakan oksigen yang menghasilkan karbon dioksida yang memuat
aerasi tanah penting bagi tanaman
ü FASE
CAIR
Fase cair penyusun
tanah adalah air yang menempati pori mikro tanah dan biasa disebut sebagai
larutan tanah. Fase cairan terdiri atas air dan zat-zat terlarut. Zat-zat
terlarut ini kadang-kadang berupa garam bebas, bahan-bahan koloid lainnya dan
kaloid zat oranik terlarut. Larutan tanah adalah air yang terdapat diantara
pori-pori tanah, larutan ini mengandung ion-ion terlarut yang dapat diserap
oleh akar tanaman diantaranya terdapat juga ion-ion yang tidak berguna atau
bersifat racun bagi tanaman seperti
aluminium. Larutan tanah identik larutan garam yang mudah berubah
konsentrasinya (kepekatan) dan susunan kimianya.
Bagian cair tanah mengacu
pada tanah yang mengandung zat larut. Juga secara ketat didefinisikan sebagai
kelembaban tanah. Zat larut, zat gas, garam-garam anorganik organik dan
sederhana, beberapa di antaranya fase padat terserap oleh tanah. Sistem
tanah-fase dalam larutan tanah dipadatkan dan fase cair pada antarmuka,
beberapa proses kimia tanah, termasuk transformasi hara dan proses migrasi yang
dilakukan dalam hal ini.
Komposisi
dan konsentrasi larutan tanah
Tergantung
pada fase tanah padat dan komposisi fasa gas dari materi, tetapi juga karena
pemupukan, irigasi dan kualitas air, kualitas air tanah, curah hujan, serapan
tanaman dan pencucian dampak perubahan tersebut, dan fase tanah padat dan fase
gas dalam kuasi- ekuilibrium. Biasanya, konsentrasi larutan tanah sangat tipis,
umumnya sekitar 200 ~ 1000ppm, tekanan osmotik lebih rendah dari tekanan
atmosfer, dan oleh karena itu bisa mendapatkan air yang diperlukan oleh tanaman.
Tapi di daerah gersang atau semi-kering, tanah mengandung sejumlah besar garam
larut, konsentrasi larutan tanah sampai 0,1% atau lebih, juga meningkatkan
tekanan osmotik, dimana tanaman dalam menyerap air sangat sulit dan mempengaruhi
pertumbuhan normal .
ü FASE
GAS
Fase gas adalah udara yang
menempati pori makro tanah dan berfungsi dalam respirasi akar.
SISTEM
DISPERS
•
Fase padat, cair dan gas dalam satu kesatuan biasanya disebut sebagai satu
sistem dispers.
•
Didalam sistem dispers ini fase cair mengelilingi/menyelimuti fase padat
sebagai lapisan yang tipis, dengan adanya gaya tarik menarik antara partikel
tanah dengan air (H2O), dimana semakin dekat letak lapisan air dengan permukaan
partikel tanah ikatan antara keduanya semakin kuat dan sebaliknya semakin jauh
letak lapisan air dengan permukaan partikel tanah maka ikatan antara keduanya
semakin lemah.
•
Fase gas menempati ruang pori yang kosong, secara bebas, karena udara tidak
dapat berikatan dengan partikel tanah maupun air, gas selalu menempati
ruang-ruang yg kosong.
•
Sedangkan fase padat mendominasi dalam sistem tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar