Free Your Mind Write what i feel, write what i think.

Minggu, 08 April 2018

Sumber Inspirasi

Sebelum menulis ini, dari jauh jauh hari sebelum saya wisuda atau entah sejak kapan persisnya. sudah sejak lama saya pikiran namun tidak pernah dituangkan.
Dalam renungan saya tiba-tiba tersadar, dalam hidup ini setidaknya ada 1 orang yang selalu menginspirasi keberlangsungan hidup anda. Entah itu tujuan hidup ataupun hobi. Saya sebagai perempuan pada umumnya pasti akan terinspirasi dari perempuan lain juga, karena kami sejenis keinginan untuk menjadi seperti perempuan lain yang lebih baik tentu tidak terelakan. Lebih cantik, lebih pintar memasak, lebih pintar merias diri, lebih pintar dalam bergaya dan sebagainya. Saya pernah membaca sebuah pernyataan dari teman saya "dibalik pria hebat ada wanita hebat yang menginspirasinya" kurang lebih seperti itu. Kemudian saya berpikir "di balik wanita yang menginspirasi itu siapa yang menginspirasinya?" Lalu saya ubah pertanyaan itu dengan mengibaratkan saya sebagai wanitanya dan saya bertanya kepada diri saya sendiri, "siapa yang menginspirasi saya?". Saat ini tentu saya bukan orang hebat yang menginspirasi siapapun (ini menurut saya pribadi ya) tapi saya tetap melanjutkan pemikiran itu dan akhirnya saya menemukan pernyataan "Selama ini hampir seluruh kesukaan saya terinpirasi dari laki-laki"
Kemudian saya flashback ke masa kecil saya, saya mulai suka membaca sekitar kelas 3 SD saat itu awalnya saya mebaca majalah bobo dan beberapa komik seperti doraemon, pokemon dan detektif conan milil sepupu laki-laki saya yg seumuran dengan saya. Semakin hari saya bermain kerumahnya semakin saya menyukai buku-buku bergambar dan itu terus berlanjut saya mulai membaca novel dan buku-buku tentang alam semesta saat SD dulu saya suka tentang astronomi sesuatu yang berbau tata surya selalu menarik perhatian saya, namun hal itu tidak membuat saya menyukai hal-hal tentang alien. Saya hanya ingin tau saja.
Kemudian kehidupan berlanjut saya masuk SMP dan mulai mengenal internet, saya mulai jatuh cinta dengan orang-orang yang bermain gitar. Yah saat SMP dulu waktu pelajaran kesenian saya selalu iri melihat laki-laki yang dengan mudahnya genjrang genjreng gitar dan menyanyi, lalu saya mengetahui beberapa teman perempuan saya juga bisa bermain gitar. Saya pikir "wow luar biasa sekali perempuan bisa main gitar sehebat laki-laki" dari situ muncul kemauan yang membara bahwa saya harus bisa bermain gitar juga. Saya minta dibelikan gitar, saya mencoba belajar ke sepupu laki-laki saya dan teman perempuan saya, hasilnya nihil. Saya mencoba berkali-kali namun saya gagal, dan kemudian saya menyerah. Saya hanya sampai pada tahap menghafal kunci gitar. Dalam hal ini saya lagi-lagi terinspirasi dari laki-laki yang didukung oleh perempuan yang mempunyai kemampuan sama.
Disaat yang sama saya mulai menyukai anime, oh tunggu sebentar tolong jangan samakan saya dengan otaku karna saya tidak sampai pada tahap itu. Saya dulu cinta mati sama anime Naruto lebih tepatnya manganya. Saya sering berinterasi dengan laki-laki untuk membahas hal-hal seperti ini, well tidak terlepas bahwa tidak semua penyuka anime itu laki-laki tapi saya selalu lebih nyaman jika membicarakannya dengan laki-laki karna saya anggap lebih nyambung. Saat itu saya merasa diri saya mulai menjadi perempuan tomboy, tidak suka menjadi feminim malah saya pernah berpikir untuk jadi drummer karna saya pikir itu keren. Tapi tenang saja, saya masih menyukai laki-laki sebagai lawan jenis hahaha.
Hidup saya mengalir hingga SMA, saya mulai suka nonton film diawali dari sepupu laki-laki saya yang umurnya dibawah saya setahun. Saya mulai mengenal berbagai genre film, dari awalnya hanya sekedar nonton lambat laun saya mulai membicarakanya lebih detail seperti alur cerita, para tokoh-tokoh, sutradara dan sebagainya. Saya jadi terbiasa disekolah bertukar film dengan teman-teman laki-laki saya dari yang tidak saling kenal menjadi kenal dan sering ngobrol. Disaat teman-teman perempuan saya sibuk nongkrong sana sini, belanja baju tas cantik dan lain-lain masa SMA saya lebih banyak dihabiskan untuk menonton film. Dulu saya kalo jalan-jalan seringnya nonton bioskop saja (sekarang masih juga sih).
Sampai saya sekelas dengan 2 orang laki-laki konyol yang paling saya suka kalo diajak ngobrol tentang film. Salah satunya memang sumber inspirasi saya karna dia selalu bercerita tentang hobinya yang tidak bisa menurut saya yaitu dance, zaman itu lagi ngetren shuffle dance dan dia suka bermain pen spinning yang waktu saya tidak terlalu paham. Oh ya lagi satu dia suka fotografi. Sama seperti senior saya yang 2 tahun lebih tua dari saya, dia juga suka fotografi. Saya mengagumi hasil-hasil fotonya yang bagus. Disaat itu saya mulai sedikit-sedikit menyukai fotografi, saya belajar edit foto dengan photosop. Yah kalo untuk hal fotografi memang tidak sampai cinta tapi saya suka, tapi tidak berniat jadi profesional. Cukup menjadi lumayan bagus saja sudah cukup bagi saya.
Kehidupan kembali berjalan tibalah saat saya kuliah, tanpa saya sadari saya mulai kehilangan sifat saya yang dulu, saya mulai menjadi perempuan sewajarnya. Saya mulai membeli barang-barang feminim, saya mulai bergaya seperti wanita pada umumnya. Semua itu sepertinya tidak terlepas dari pengaruh kakak perempuan saya.
Namun hal-hal itu tidak mengubah kesukaan saya yang terdahulu, saya tetap suka membaca, suka anime, suka nonton, suka gitar walaupun tidak bisa.
Sulit sekali memang mencari teman perempuan yang sama persis seperti saya, saya hanya menemukan beberapa dan itu juga hanya menyukai salah sati yang saya suka.
Sampai saat itu saat semester 1 saya bertemu seorang teman laki-laki saya yang suka nonton film juga, pertemuan yang tidak terduga dan ternyata dia mempunyai pikiran yang gila seperti saya tentang hayalan-hayalan cerita sebuah film dan dia juga suka anime. Yang awalnya saya pikir masa kuliah saya akn membosankan berubah menjadi menyenangkan. Saat-saat itu berlanjut dan saya bertemu lagi seorang teman laki-laki yng saat itu sedang belajar gitar dan disaat bersamaan dia juga belajar pen spinning. Deeerrrrr kembali lagi, setelah saya melihat dia belajar mencoba dan mencoba saya mulai terinpirasi lagi. Sekali lagi belajar gitar dan ertarik mencoba pen spinning seperti teman SMA saya dulu. Semangat saya sangat membara saat itu mencari tutorial di youtube, internet, saya mencoba siang dan malam. And walaaaaa~
Saya akhirnya bisa semuanya yang saya pelajari itu walaupun dalam tahap bukan profesional tapi saya merasa senang karna setidaknya saya cukup bisa melakukannya saya percaya "usaha tidak akan menghianati hasil"
Terakhir, saya bertemu dengan seorang teman laki-laki yang suka menulis dia juga teman kuliah saya. Saya sebenarnya mulai menulis dari SMA tapi tidak pernah serius, nulis blog asal-asalan nulis cerita hanya sampai setengah dan tersimpan didraft saja. Saya sering bercerita cerita dengan dia dan saya lupa karna apa saya mulai terpinspirasi untuk menulis sebuah cerita pendek sampai selesai dan saya posting diblog saya jadi ketagihan dan terus melakukannya.
Kembali ke titik ini, setelah perjalanan panjang saya benar-benar menyadari bahwa laki-laki banyak menginspirasi saya. Dalam sudut pandang saya, hal-hal atau hobi yang dilakukan oleh laki-laki itu selalu terlihat keren dimata saya dan saya jadi cenderung ingin melakukan itu. Walaupun sebagian besar inspirasi saya memang berasal dari laki-laki tapi tetap saja ada perempuan perempuan yang mendungkung saya untuk menyukai kegiatan yang berbau "kecewekan banget" saya bersyukur dengan kehidupan saya yang saat ini seimbang tidak jadi perempuan tomboy banget dan tidak menjadi cewek yang menye-menye manja.
Lewat tulisan ini saya ucapkan terima kasih kepada orang-orang yang berpengaruh terhadap hidup saya, terutama teman-teman laki-laki yang keren sehingga saya setidaknya bisa melakukan hal yang positif untuk menghilangkan kegabutan saya sehari-hari :)