Rabu, 23 November 2016

Percakapan Senja

Diawali dengan percakapan senja diminggu kedua bulan juli.
Kita hanya individu yang bertemu karna waktu.
Tanpa sengaja dibawah langit senja bercerita tentang kehidupan dari sudut pandang berbeda yang tak semua orang memahaminya.
Esok hari kita bertemu lagi diwaktu yang sama, namun di lokasi yang berbeda.

Gedung baru itu, kita suka sekali merenung disana.
Kita melihat langit dari sela-sela dinding yang nampak seperti bingkai jendela, terkadang ada sekumpulan burung yang terbang diudara lalu hinggap dipohon kelapa dekat gedung lama.

Disuatu  senja kita berdiskusi dekat garasi, bermain analogi. 
Masih terngiang, itu tentang layang-layang.

Tak terasa ratusan senja berganti, tanpa sadar kita tak lagi berdiskusi.
Semua waktu yang berlalu tampak mulai semu.
Pertemuan kita saat senja hanya saling menyapa tak lagi bercerita.
Lama-lama kita terbiasa namun tak pernah lupa.
Kita hanya mencoba untuk tidak berubah dengan keadaan yang sudah berubah.

Aku bukan seorang pelupa, namun aku bukan juga seorang pengingat yang baik. Namun satu hal yang kuingat ketika melihat langit senja, yang kuingat itu kamu. Bagian dari senja yang tak terlupa, bahkan setiap warnanya mengingatkanku tentangmu, semua cerita tentang kita



0 komentar:

Posting Komentar