Rabu, 26 November 2014

Komposisi Kimia Tanah

Sifat kimia tanah berupa berbagai transformasi kimia meliputi perubahan-perubahan di dalam fase padat, cair dan gas, di dalam koloid dan sistem-sistem koloidal, di dalam mineral dan bahan organik yang semuanya terjadi di dalam tanah, membentuk esensi sifat-sifat kimianya.
Sifat kimia tanah dipengaruhi oleh fenomena kimia yang terutama terjadi antara fase padat dan fase cairnya. Menurut hukum aksi masa berbagai bahan dibentuk menjadi larutan. Kesetimbangan terjadi di dalam tanah antara bagian padat dan larutannya, bila kadarnya di dalam larutan mengecil, sebagian bahan yang dalam fase padat masuk kedalam larutan dan sebaliknya bila kadar dalam larutan meningkat sebagian bahan mengendap dan bergabung lagi dalam fase padat di dalam tanah.
Pada umumnya komposisi tanah diketahui berdasarkan  3 fase yaitu :
1. Fase padat (50%) :  bahan anorganik (45%) dan bahan organic (5%)
2. Fase cair (25%)
3. Fase gas (25%)

 FASE PADAT:
1.      BAHAN ANORGANIK (MINERAL)
Bahan ini merupakan kerangka tanah. Bahan ini berasal dari mineral hasil pelapukan bahan induk (biasa disebut sebagai mineral primer).
2.       BAHAN ORGANIK
Bahan organik tanah terdiri dari sisa-sisa tumbuhan maupun hewan yang berada di dalam tanah. Bahan organik ini termasuk dalam fase padat karena berbentuk koloid.    Bahan organik tanah  berdasarkan pengetahuan kimia yaitu: senyawa karbonat, protein, lignin, humus serta sejumlah kecil senyawa lain. humus  merupakan hasil perombakan bahan organik dalam tanah. Humus ini terbentuk melalui proses biokimia majemuk yang rumit, dalam proses inipun peranan jasad renik ternyata penting.
3.      PARTIKEL TANAH :
Fase padat terdiri atas PARTIKEL TANAH yang merupakan butir-butir bahan yang menyusun tanah dalam berbagai ukuran yang disebut FRAKSI.
4.      FRAKSI TANAH adalah :
Sekelompok partikel-partikel tanah yang mempu-nyai kisaran ukuran sama, dibagi menjadi 3 macam :
1. Fraksi pasir
2. Fraksi debu
3. Fraksi lempung
Secara umum fase padat merupakan campuran mineral dan bahan organik dan membentuk jaringan kerangka tanah. Dalam jaringan ini terbungkus sistim ruang pori yang ditempati bersama  fase cairan dan gas. Komposisi, perilaku kimia fase cairan dan gas ditentukan oleh interaksi dengan fase padat. Fase gas atau udara tanah merupakan campuran dari berbagai gas. Kandungan dan komposisi udara tanah ditentukan oleh hubungan air tanah-tanaman. Kebanyakan reaksi biologi di dalam tanah menggunakan oksigen  yang menghasilkan karbon dioksida yang memuat aerasi tanah penting bagi tanaman

ΓΌ  FASE CAIR
Fase cair penyusun tanah adalah air yang menempati pori mikro tanah dan biasa disebut sebagai larutan tanah. Fase cairan terdiri atas air dan zat-zat terlarut. Zat-zat terlarut ini kadang-kadang berupa garam bebas, bahan-bahan koloid lainnya dan kaloid zat oranik terlarut. Larutan tanah adalah air yang terdapat diantara pori-pori tanah, larutan ini mengandung ion-ion terlarut yang dapat diserap oleh akar tanaman diantaranya terdapat juga ion-ion yang tidak berguna atau bersifat racun  bagi tanaman seperti aluminium. Larutan tanah identik larutan garam yang mudah berubah konsentrasinya (kepekatan) dan susunan kimianya.

Bagian cair tanah mengacu pada tanah yang mengandung zat larut. Juga secara ketat didefinisikan sebagai kelembaban tanah. Zat larut, zat gas, garam-garam anorganik organik dan sederhana, beberapa di antaranya fase padat terserap oleh tanah. Sistem tanah-fase dalam larutan tanah dipadatkan dan fase cair pada antarmuka, beberapa proses kimia tanah, termasuk transformasi hara dan proses migrasi yang dilakukan dalam hal ini.

Komposisi dan konsentrasi larutan tanah

Tergantung pada fase tanah padat dan komposisi fasa gas dari materi, tetapi juga karena pemupukan, irigasi dan kualitas air, kualitas air tanah, curah hujan, serapan tanaman dan pencucian dampak perubahan tersebut, dan fase tanah padat dan fase gas dalam kuasi- ekuilibrium. Biasanya, konsentrasi larutan tanah sangat tipis, umumnya sekitar 200 ~ 1000ppm, tekanan osmotik lebih rendah dari tekanan atmosfer, dan oleh karena itu bisa mendapatkan air yang diperlukan oleh tanaman. Tapi di daerah gersang atau semi-kering, tanah mengandung sejumlah besar garam larut, konsentrasi larutan tanah sampai 0,1% atau lebih, juga meningkatkan tekanan osmotik, dimana tanaman dalam menyerap air sangat sulit dan mempengaruhi pertumbuhan normal .
ΓΌ FASE GAS
Fase gas adalah udara yang menempati pori makro tanah dan berfungsi dalam respirasi akar.

SISTEM DISPERS
• Fase padat, cair dan gas dalam satu kesatuan biasanya disebut sebagai satu sistem dispers.
• Didalam sistem dispers ini fase cair mengelilingi/menyelimuti fase padat sebagai lapisan yang tipis, dengan adanya gaya tarik menarik antara partikel tanah dengan air (H2O), dimana semakin dekat letak lapisan air dengan permukaan partikel tanah ikatan antara keduanya semakin kuat dan sebaliknya semakin jauh letak lapisan air dengan permukaan partikel tanah maka ikatan antara keduanya semakin lemah.
• Fase gas menempati ruang pori yang kosong, secara bebas, karena udara tidak dapat berikatan dengan partikel tanah maupun air, gas selalu menempati ruang-ruang yg kosong.

• Sedangkan fase padat mendominasi dalam sistem tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar